Recover Or Duplicate Sdcard Raspberry Pi

Nah, sekarang kelanjutan dari backup sdcard raspbian, di postingan ini https://risdiyanto.com/2016/12/10/back-up-sdcard-raspbian-raspberry-pi/ .

Setelah di backup dalam bentuk iso, backup itu bisa buat recover atau untuk duplicate ke sdcard lain.
Nih caranya:
1. Pastinya cabut sdcard yang mau jadi tujuan recover atau duplicate dari raspberry pi.
2. Pasang di komputer, menggunakan card reader.
3. Buka terminal
4. Masuk sebagai root dengan perintah

su

lalu masukkan password root
5. Cari sdcard tersebut di-mount dimana, dapat menggunakan perintah

mount

untuk menampilkan daftar drive/partisi yang sedang di-mount
Kalau di punya gw ada di sdb1,
6. Unmount semua partisi yang ter-mount tadi, dengan perintah

umount /dev/sdb1

dimana /dev/sdb1 disesuaikan dengan partisi sdcard anda
7.ย  recover dengan perintah

dd bs=4M if=/tmp/raspbian.sdcard.20161205.iso of=/dev/sdb

dimana /dev/sdb disesuaikan dengan lokasi sdcard anda, lalu /tmp/raspbian.sdcard.20161205.iso disesuaikan dengan lokasi dan nama file backup sdcard.

Udah, gitu doang, tinggal tunggu, karena memang agak lama, tergantung dari kecepatan dan kapasitas sdcard tersebut.
Setelah di pasang di raspberry pi, harusnya sama dengan kondisi pas di backup

Untuk mempelajari lebih lanjut bisa dilihat di https://www.raspberrypi.org/documentation/installation/installing-images/linux.md.

Terima Kasih, semoga bermanfaat

Nih Video-nya

Back-Up SDCard Raspbian Raspberry Pi

Kalau ini cara backup sdcard raspbian pada raspberry pi, sdcard ini sudah diinstall raspbian, sudah dikonfigurasi, dan sudah di install berbagai macam software tambahan. Tujuan backup ini adalah kalau terjadi apa-apa dapat di restore ke kondisi semula, atau dapat juga di-clone ke sdcard untuk raspberry pi yang lain. Berikut caranya, dengan menggunakan komputer linux:

1. Cabut sdcard dari raspberry pi
2. Pasang sdcard ke komputer linux, dapat menggunakan card reader.
3. Buka terminal
4. Masuk sebagai root dengan perintah

su

lalu masukkan password root
5. Cari sdcard tersebut di-mount dimana, dapat menggunakan perintah “mount” untuk menampilkan daftar drive/partisi yang sedang di-mount
Kalau di punya gw ada di sdb1 & sdb2, karena pada sdcard raspbian, terdapat 2 partisi, 1 untuk boot dan 1 untuk raspbian
6. Unmount semua partisi yang ter-mount tadi, dengan perintah

umount /dev/sdb1
umount /dev/sdb2

dimana /dev/sdb1 dan /dev/sdb2 disesuaikan dengan partisi sdcard anda
7.ย  Backup dengan perintah

dd bs=4M if=/dev/sdb of=/tmp/raspbian.sdcard.20161205.iso

dimana /dev/sdb disesuaikan dengan lokasi sdcard anda, lalu /tmp/raspbian.sdcard.20161205.iso disesuaikan dengan lokasi dan nama file untuk menyimpan backup sdcard tersebut.

Udah, gitu doang, tinggal tunggu, karena memang agak lama, tergantung dari kecepatan dan kapasitas sdcard tersebut.

Untuk mempelajari lebih lanjut bisa dilihat di https://www.raspberrypi.org/documentation/installation/installing-images/linux.md.

Terima Kasih, semoga bermanfaat

 

Ini nih videonya

Raspberry Pi Automount Partition

Sekarang cara agar raspberry pi dapat langsung mount partisi harddisk yang terhubung pada saat booting.

Berikut langkahnya, dan video pas gw setting automountnya.

1. Login ke raspberry pi
2. Masuk sebagai root dengan perintah

sudo su

3. Buat folder yang nantinya dibutuhkan untuk mount dengan perintah

mkdir /media/master/

dimana “/media/master” dapat dirubah dengan path yang ingin digunakan
4. Nah, karena hardisk gw ada di “/dev/sda1”, gw lihat dulu UUID-nya, kita pakai UUID karena ada kemungkinan nanti /dev/sda1 bisa berubah ke /dev/sdb1, tetapi UUID tidak mungkin berubah. Buat lihat UUID ketik

blkid /dev/sda1

catat UUID
5. Buka /etc/fstab dengan perintah

nano /etc/fstab

6. Tambahkan pada baris terakhir informasi tentang partisi yang akan kita auto mount
UUID=”hasil blkid yang tadi” /path_untukmount/ tipe_partisi defaults 0 0
untuk punya gw, gw tambahin,

UUID="e27617bc-8f94-4bf7-9d67-db71792fd32" /media/master ext4 defaults 0 0

saya pakai partisi ext4
7. Setelah itu tekan ctrl+x, lalu bila ada pertanyaan konfirmasi penyimpanan, tekan y lalu enter
8. Udah itu aja, silahkan reboot,

Di video saya automount 2 partisi sekaligus.

Untuk mempelajari lebih lanjut, bisa dari https://wiki.debian.org/fstab dan https://wiki.debian.org/NTFS

Terima Kasih, semoga bermanfaat:)

 

Nih videonya

Raspberry Pi Auto Connect Wifi dengan IP Statis

Nah, setelah sebelumnya tutorial cara auto connect wifi dengan raspberry pi yang dapat dilihat di https://risdiyanto.com/2016/10/02/raspberry-pi-auto-connect-wifi/, sekarang cara auto connect wifi dengan IP Statis.

Caranya:
1. Login raspberry pi sebagai root
2. Buka file konfigurasi networking:

nano /etc/networking/interfaces/

3. Tambahkan konfigurasi IP Statis, setelah wpa-conf /home/pi/wpa_config.conf

address 192.168.11.40
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.11.1

3. Simpan file tersebut tekan ctrl+x
4. Restart networking:

/etc/init.d/networking restart

5. Cek dengan ifconfig wlan0

Udah, gitu doang
๐Ÿ™‚

Installasi Composer di Debian

Pada dasarnya composer digunakan untuk mendownload dan menginstall dependensi-dependensi yang dibutuhkan untuk plugin php.
Misal, untuk meng-install plugins data table, kita membutuhkan jquery, nah composer-lah yang akan mencari dan mendownload dependensi tersebut.

Ini nih cara-caranya:
1. Buka terminal dan login sebagai root.
2. Download composer dengan perintah:

php -r "copy('https://getcomposer.org/installer', 'composer-setup.php');"

3. Verifikasi composer yang sudah di download:

php -r "if (hash_file('SHA384', 'composer-setup.php') === 'e115a8dc7871f15d853148a7fbac7da27d6c0030b848d9b3dc09e2a0388afed865e6a3d6b3c0fad45c48e2b5fc1196ae') { echo 'Installer verified'; } else { echo 'Installer corrupt'; unlink('composer-setup.php'); } echo PHP_EOL;"

4. Install composer:

php composer-setup.php

5. Unlink composer yang sudah di-download tersebut, karena sudah selesai proses installasi-nya:

php -r "unlink('composer-setup.php');"

6. Pindahkan composer yang sudah diinstall tadi ke /usr/bin/composer agar dapat di akses dari user manapun:

mv -v /home/usernya/composer.phar /usr/bin/composer

7. Check hasil installasi:

composer -v

Untuk tutorial resminya bs di lihat di:
https://getcomposer.org/download/

Udah, itu aja, ini bisa jalan di distro apa pun,
selamat mencoba
๐Ÿ™‚

Btw berikut video-nya

 

Raspberry Pi Auto Connect Wifi

Berikut Merupakan langkah-langkah agar raspberry pi dengan os raspbian dapat langsung terhubung dengan jaringan wifi dengan proteksi wpa secara otomatis saat booting.
Langkah ini dapat diterapkan juga pada debian dan keturunannya.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Login ke raspberry pi
2. Masuk sebagai root dengan perintah sudo su
3. Ubah hak akses /etc/network/interfaces menjadi 600 dengan perintah

chmod 600 /etc/network/interfaces

4. Generate wpa passphrase dan simpan ke file.

wpa_passphrase nama_ssid password >> /home/pi/wpa_config.conf

5. Ubah hak akses tersebut menjadi 777

chmod 777 /home/pi/wpa_config.conf

6. Ubah konfigurasi /etc/netwok/interfaces

nano /etc/network/interfaces

7. Beri tanda # pada konfigurasi terkait wlan0 dan wlan1
8. Tambahkan baris baru seperti dibawah ini

auto wlan0
     iface wlan0 inet dhcp
     wpa-conf /home/pi/wpa_config.conf

9. Restart raspberry pi
10. Login, lalu cek dengan perintah ifconfig

Tutorial dalam bentuk video dapat dilihat di bawah ini

Tutorial lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi debian
https://wiki.debian.org/WiFi/HowToUse#WPA-PSK_and_WPA2-PSK

Selamat Mencoba

Slackware LXDM Sebagai Desktop Manager

Defaultnya slackware memakai gdm, kdm, atau xdm sebagai dekstop manager, namun sekarang gw mau ganti pake LxDM, karena sepertinya lebih ringan dan ada pilihan desktop environtment yang mau dipakai. Sebelum, mengganti, kita install dulu lxdm-nya pakai sbopkg.

  1. Buka terminal dan masuk sebagai root
  2. Ketik sbopkg
  3. Pilih Search
  4. Ketik lxdm, untuk mencari lxdm, lalu tekan enter
  5. Setelah itu pilih system/lxdm, lalu tekan enter
  6. Lalu pilih Process, lalu tekan enter, karena tidak ada dependency yang dibutuhkan oleh lxdm
  7. Pilih Install, pilihan ini akan men-download, meng-compile, dan meng-install lxdm
  8. Tunggu sampai selesai
  9. Setelah selesai keluar dari sbopkg,
  10. Lalu pada terminal, buka /etc/rc.d/rc.4

    nano /etc/rc.d/rc.4

  11. Cari yang berisi

    echo “Starting up X11 session managerโ€ฆ”

  12. Lalu paste skrip dibawah ini, setelah echo “Starting up X11 session managerโ€ฆ”

    #try lxdm first as default

    if [ -x /usr/sbin/lxdm ]; then

    exec /usr/sbin/lxdm

    fi

  13. Simpan, lalu restart

Selesai, Selamat mencoba

๐Ÿ™‚

Slackware Startup GUI

Nah masih catatan tentang slackware, sekarang bagaimana cara membuat slackware masuk ke gui, saat pertama booting, jadi gak perlu login dulu, trus ketik startx.

Nih Caranya:

  1. Buka terminal
  2. Ketik su, lalu masukkan password root
  3. buka file /etc/inittab

    nano /etc/inittab

  4. cari baris berikut

    id:3:initdefault:

  5. ganti angka 3 menjadi angka 4, sehingga menjadi

    id:4:initdefault:

  6. Simpan, lalu restart

Udah gitu aja

๐Ÿ™‚

Configurasi ALSA

Nah, sekarang mumpung disempet-sempetin bikin catatan tentang alsa.

The Advanced Linux Sound Architecture (ALSA) merupakan tool dan library audio dan midi di sistem operasi linux.

Defaultnya sih harusnya udah bisa langsung jalan, tapi gw beberapa kali install di slackware dan di debian perlu konfigurasi lagi, mungkin juga karena ada dua soundcard, yaitu bawaan laptop dan satu lagi di jalur HDMI-nya.

Nah gini cara configurasi sound defaultnya.

    • Lihat daftar soundcard

      aplay -l

    • Nah output gw sih kayak dibawah ini:

*** List of PLAYBACK Hardware Devices ****
card 0: HDMI [HDA ATI HDMI], device 3: HDMI 0 [HDMI 0]
Subdevices: 1/1
Subdevice #0: subdevice #0
card 0: HDMI [HDA ATI HDMI], device 7: HDMI 1 [HDMI 1]
Subdevices: 1/1
Subdevice #0: subdevice #0
card 1: Generic [HD-Audio Generic], device 0: ALC269VC Analog [ALC269VC Analog]
Subdevices: 1/1
Subdevice #0: subdevice #0

    • Cek Mana yang bisa, cobain satu persatu baris dibawah ini

aplay -D plughw:0,3 /usr/share/sounds/alsa/Noise.wav
aplay -D plughw:0,7 /usr/share/sounds/alsa/Noise.wav
aplay -D plughw:1,0 /usr/share/sounds/alsa/Noise.wav

    • Perintah diatas adalah aplay -Dplughw:<card>:<device> aplay -D plughw:1,0 /usr/share/sounds/alsa/Noise.wav, tentunya <card> dan <device> disesuaikan dengan output pada perintah sebelumnya
    • Setelah itu kita tulis di configurasi

nano /etc/asound.conf

    • Paste baris dibawah ini, tentunya disesuaikan dengan output pada perintah aplay -D tadi

defaults.pcm.card 1
defaults.pcm.device 0
defaults.ctl.card 1

    • simpan dan close
    • Buka alsa mixer untuk mengatur volume suara

alsamixer

    • Setelah diatur, kita simpan

alsactl store

    • Selesai,

Selamat mencoba,

Udah dicoba berhasil di Slackware64 14.1 dan Debian 8

Ilmu Padi

Nah mumpung ada tempat “ngoceh”, sekarang gw mau merangkum sedikit pikiran dalam ocehan ini.

Ilmu padi, mungkin kita dari kecil (SD) sampai sekarang sering mendengarnya, bahkan mungkin mengajarkannya kepada orang-orang yang kita pedulikan. Klo gak salah gini bunyi-nya (copas dari wikipedia, soalnya gw rada lupa ๐Ÿ™‚ ):

Bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk.

Maksud dari filosofi ini adalah bahwa kita tidak boleh sombong, harus selalu “merunduk”, selalu mau belajar dan memperbaiki diri, karena pasti masih ada orang yang jauh lebih baik dari diri kita ( dalam hal apapun ).

Namun perlu berhati-hati juga, jangan sampai kita salah “memahami” dan sampai secara tidak sadar kita “selalu merunduk”. Ingat, ketika padi sudah siap panen, PADI AKAN DITEBAS, LALU DIGILING. Nah, dalam hidup manusia ini, ada kala-nya orang memperlakukan orang lain bagaikan padi, ditanam, dirawat, namun bila saatnya sudah tiba, ia akan ditebas, digiling, lalu dimakan. Tidak semua orang memperlalukan dan diperlakukan seperti itu sih,..

Nah, kalau kata orang-orang hebat disekitar gw, jadilah seperti BTS (pemancar sinyal), klo boleh gw sedikit ngubah dikit, jadilah seperti PEMANCAR TELEKOMUNIKASI, semakin Anda besar, semakin kokoh Anda, semakin luas jangkauan Anda, semakin berguna Anda untuk banyak orang. Lalu, ketika terjadi sesuatu pada PEMANCAR tersebut, orang-orang yang berada dalam jangkauan Anda akan mengalami dampaknya, tidak mampu berkomunikasilah, jadi tidak produktiflah, jadi tidak dapat berbuat kebaikanlah.. BAYANGKAN KALAU ADA YANG MAU MENJATUHKAN SEBUAH BTS, apa yang harus dia lakukan, dan apa yang akan terjadi pada jaringan dalam jangkauan Anda?

Untuk PEMANCAR TELEKOMUNIKASI yang sangat hebat, sangat canggih, adalah satelit. Satelit “tidak dapat dilihat” oleh orang yang belum mengerti, namun satelit tetap memberikan manfaat untuk orang tersebut. Satelit tidak perlu kaki-kaki besi yang dapat dipotong, satelit jauh lebih tinggi, satelit memiliki jangkauan yang lebih luas, dan satelit memberikan manfaat lebih serta jauh lebih sulit dijatuhkan.

Lalu boleh sedikit ngoceh lagi, menurut gw juga, JANGAN SEPERTI BAMBU. Iya, Pohon bambu itu tinggi, pohon bambu memberikan manfaat, tetapi perlu dipikirkan juga, POHON BAMBU itu kosong didalam, dimana angin bertiup dia mengikuti arah angin, DAN MUDAH DITEBANG,..

Nah, pilih mana?
heheheee,..

Tetapi perlu diingat, benar bila ada yang bilang,

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT,

Jadi HARUS SELALU RENDAH HATI, SELALU MAU BELAJAR. Kalau paham sama ilmu-nya sampaikan, ajarkan yang mau menemani Anda mempelajarinya, atau paling tidak yang mau mempelajarinya, JANGAN MEMBIARKAN ORANG LAIN TERSESAT, tetapi kalau tidak paham, JANGAN MENJADI PENYEBAB ORANG LAIN TERSESAT.

 

Sebagai penutup, ini cuma ocehan gw aja,cuma merangkum apa yang gw dengar, apa yang terlintas dipikiran gw dan sebagai pengingat diri gw sendiri sih, kalau memang ada yang lebih tau, mohon saya dikoreksi. ๐Ÿ™‚

Dan hanya Dia Yang Mengetahui Jawaban Semua Misteri Alam Semesta yang mampu membuat perumpamaan paling baik dan paling indah. Semoga memberi manfaat.

๐Ÿ™‚